Saturday, February 13, 2010

RINGKASAN "BAGAIMANA MENYENTUH HATI" PART 3

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyanyang...

InsyaAllah pada entri kali ini penulis akan menyambung ringkasan tentang "Bagaimana menyentuh hati" karangan Abbas As-sissi.Moga dapat menberi instifadah buat kita bersama.

*************************************************************************************

Tiga Karakter Manusia

Dalam kehidupan ini manusia dapat diklasifikasi dalam tiga kategori, iaitu:

  1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Islamiah

Ia adalah orang yang rajin beribadah dan rajin ke masjid. Orang yang seperti ini harus dinomborsatukan, kerana mereka lebih dekat dengan dakwah kita, sehingga tidak memerlukan tenaga yang banyak dan untuk mengajak mereka pun tidak banyak kesulitan, insya Allah.

  1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Asasiyah

Ia adalah orang yang tidak taat beragama, tetapi tidak mahu terang-terangan dalam

berbuat maksiat kerana ia masih menghormati harga dirinya. Orang-orang semacam ini menempati urutan kedua.

  1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Jahiliah

Ia adalah orang yang bukan dari golongan pertama atau kedua. Dialah orang yang

idak peduli terhadap orang lain, sedang orang lain mencelanya kerana perbuatan

dan perangainya yang buruk. Rasulullah saw. bersabda,

"Sesungguhnya seburuk-buruk tempat manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah

orang yang ditinggalkan (dijauhi) masyarakatnya kerana takut dengan keburukkannya."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagai ibarat,ada seseorang berdiri di bawah pohon epal yang sedang berbuah lebat. Jika ia ingin memetik, ia terlebih dulu memetik buah yang dapat dijangkau dengan tangannya. Jika sudah habis, dan tinggal yang paling atas, maka jika dapat dijangkau buah itu akan dipetik dan kalau tidak, buah tersebut tidak akan terpetik

Bukan bererti seorang da'i harus tetap berpegang dan terikat dengan urutan ini, kerana kadangkala keadaan bisa mengubah pandangannya dalam hal ini —dengan izin Allah

Terdapat kisah yang berlaku kepada beberapa pemuda dari daerah Bulaq, Kairo, yang berpusing-pusing mencari tanah yang kosong untuk digunakan sebagai tempat peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., yang akan dihadiri oleh Imam Hasan Al-Banna sebagai pembicara. Di sebelah warung makan, mereka menjumpai tanah lapang, lalu mereka bertanya kepada pemilik warung makan tersebut. Pemilik warung itu adalah Ustadz Ibrahim Karrum, seorang tokoh dari daerah Bulaq yang disegani oleh pemerintah yang berkuasa pada waktu itu dan disegani pula oleh kawan sendiri. Setelah mengetahui maksud dan tujuan pemuda-pemuda itu, beliau menyambutnya dengan sambutan yang luar biasa dan menyatakan kesediaannya. Setelah mereka kembali, mereka menceritakan kejadian yang baru saja mereka alami kepada Ustadz Hasan Al-Banna. Ketika Ustad Al-Banna berangkat untuk berceramah dalam acara tersebut, terlebih dahulu beliau mengunjungi Ustad Ibrahim Karrum dan mengucapkan terima kasih atas kebaikannya. Begitu pula tatkala beliau mulai berceramah,

beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Ustad Ibrahim Karrum untuk kedua kalinya.

Sejak saat itu, Ustad Ibrahim aktif dalam Jamaah Ikhwanul Muslimin. Pada bulan Mac 1954 M. beliau memimpin demonstrasi akbar terhadap Jamal Abdul Naser.Mereka menuntut agar Presiden Muhammad Najib dipulangkan ke Mesir dan anggota Ikhwanul Muslimin yang dipenjara dibebaskan. Beliau juga pernah dipenjara bersama anggota Ikhwanul Muslimin yang lain. Semoga Allah swt. Memberikan rahmat kepadanya.

Perlu diberi perhatian adalah dalam mendekati mereka memerlukan langkah yang cermat, kerana biasanya pemuda-pemuda ini mempunyai seseorang yang mereka segani dan hormati. Jika seorang da'i dapat mendekati orang tersebut, sangat dimungkinkan pemuda-pemuda itu mengikuti dakwah kita. Namun jika pendekatan ini tidak berhasil, sebagai da'i, ia tidak boleh putus asa. Ia harus mendekati salah satu pemuda diantara pemuda-pemuda tadi yang pemahamannya terhadap dakwah islamiah lebih mantap, bergaul dengannya dan juga yang lain dengan sabar dan penuh kasih sayang tanpa menyinggung permasalahan yang dapat

menyebabkan hubungan itu terganggu. Jika dengan izin Allah pemuda itu mahu menerima ajakan kita, ini akan sangat membantu usaha kita untuk mengajak teman-temannya yang lain.

Pendekatan itu harus dilakukan dengan lemah lembut. Kita harus menyedari bahawa kita tidak diwajibkan untuk memastikan mereka semua menerima ajakan kita, namun jika mereka semua menerima ajakan kita, itu adalah rahmat dari Allah. Hanya Dialah yang berhak memberikan hidayah. Allah berfirman,

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberikan petunjuk kepada orang yang kamu

cintai, tetapi Allah-lah yang memberi hidayah kepada yang dikehendaki-Nya dan Allah

lebih mengetahui orang-orangyang mahu menerima petunjuk." (Al-Qashash: 56)

Sebagai contoh,seorang tukang roti berdin di depan tempat pembakaran roti, sambil memasukkan potongan-potongan roti ke dalamnya. Setelah menunggu beberapa saat,

ia mengeluarkan roti yang sudah matang dan membolak-balikkan yang belum matang.

Setiap kali ada roti yang sudah matang, ia akan mengeluarkannya.Kadang-kadang terdapat beberapa potong roti yang jatuh ke dalam api dan terbakar.Inilah keadaan da'i tatkala berdakwah di masyarakat; ia memberi sekaligus menerima (give and take). Suatu saat ia mendekat dan pada saat yang lain ia menjauh.

Ia akan memberi kepada setiap orang sebagaimana seorang doktor yang memberikan ubat sambil bersabar. Setelah selang beberapa waktu, di antara mereka sudah ada yang tersinari oleh cahaya iman (inilah roti yang telah matang),ada yang menyambut ajakan tersebut kerana perasaan takut, ada yang menyambut ajakan tersebut kerana malu, ada yang bersikap terpaksa, ada pula yang menjauh, dan bahkan ada yang berlaku tidak baik terhadap sang da'i. Untuk menghadapi mereka itu, kita tidak boleh putus asa, tetapi harus terus berusaha sehingga yang ditunggu-tunggu dapat dipetik, disertai doa agar Allah membukakan hati mereka.

Adapun da'i yang menghabiskan waktunya hanya untuk satu orang dengan harapan agar orang tersebut mahu menerima ajakannya adalah tidak benar. Orang tersebut akan merasa bahawa dirinya diajak dengan cara yang sangat berlebihan,sehingga ia akan berprasangka buruk, dan bisa jadi ia akan lari dari ajakan itu, kecualiorang-orang yang diberi rahmat oleh Allah swt.

Kaedah yang harus kita perhatikan adalah: "Ambillah yang mudah dan tinggalkan yang sulit, jika ada yang mudah".


0 comments

Post a Comment